Nama : Syuhada Makarim
NPM : 22209295
Kelas : 4 EB 13
Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional #
Tugas : Minggu ke 4, 5 dan 6
TUGAS
MINGGU KE- 4 : Pelaporan Dan Pengungkapan (Disclosure)
- Menjelaskan bagaimana praktek pengungkapan akuntansi dipengaruhi oleh perbedaan tata kelola keuangan perusahaan di suatu negara.
Jawab :
Praktik
Pelaporan dan Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan
dipengaruhi oleh :
a. sumber-sumber keuangan
b. sistem hukum
c. ikatan politik ekonomi
d. tingkat pembangunan ekonomi
e. tingkat pendidikan
f.
budaya
dan pengaruh lainnya
Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan. Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal
seperti :
·
laporan arus
kas dan perubahan ekuitas
·
transaksi
pihak terkait
·
pelaporan
segmen
·
nilai wajar
aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham
Pada bagian ini perhatian
dipusatkan pada :
A.
Pengungkapan Informasi yang melihat masa depan, mencakup :
·
ramalan
pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos
keuangan lainnya
·
informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi
jumlah
·
laporan
rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan
B.
Pengungkapan Segmen
Laporan ini membantu para
pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana
bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
C.
Laporan Arus Kas dan Arus dana
IFRS dan standar akuntansi di
Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan
penyajian laporan arus kas.
D.
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat ini perusahaan dituntut
untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut
sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan,
pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
E.
Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan
atas prinsip akuntansi yang digunakan
Laporan keuangan dapat berisi
pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan non domestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
·
”Penyajian
ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang non domestik
·
Penyajian
ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar
akuntansi
·
Satu set
lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesesuain standar
akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi
yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip
akuntansi yang lain.
F. Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis
Melalui Internet
Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible
Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan
keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk
pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan
kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga
secara langsung dapat menikmati manfaatnya.
G. Pengungkapan Laporan Tahunan di
Negara-negara Pasar Berkembang
Tingkat pengungkapan yang rendah di
negara-negara pasar berkembang konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan
keuangan di negara-negara tersebut.
Namun demikian, permintaan investor
atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di
Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons
terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat
dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
H. Pengungkapan
Sukarela
Dalam
laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah
proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan
akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan
sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat
menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor. Sejumlah aturan, seperti aturan
akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing)
dapat memperbaiki berfungsinya pasar.
I.
Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan
Keuangan dan Para Manajer
Para
manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya
pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun
sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang
secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah
menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam
jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka.
Pengungkapan
Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan
berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan
mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di
antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk
mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain
meliputi :
·
hak dan perlakuan
kepada pemegang saham
·
tanggung jawab
dewan
·
pengungkapan
dan transparansi
·
peranan pihak-pihak
yang berkepentingan
2.
Memahami
persoalan-persoalan penting yang mempengaruhi keputusan manajemen untuk membuat
pengungkapan keputusan.
Jawab :
Salah satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah memasok
informasi untuk pengambilan keputusan. Untuk itu dibutuhkan pengungkapan data
keuangan dan informasi relevan lainnya dengan cara yang tepat. Berikut beberapa
hal yang penting berkaitan dengan tentang pengungkapan informasi keuangan :
a.
Tentang
pada siapa informasi diungkapkan
b.
Tentang
tujuan informasi
c.
Tentang
seberapa banyak informasi yang harus diungkapkan
d.
Tentang
bagaimana informasi diungkapkan
e.
Tentang
waktu pengungkapan informasi
- Mengidentifikasi tujuan pengungkapan akuntansi dalam pasar ekuitas.
Jawab :
Pengungkapan
koorperasi merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada
para penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumber daya untuk
pemanfaatan yang paling produktif.
Pada
pembiyaan internal, sangat bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan
oleh para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang
investor memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor
tersebut dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
Kaitan
konseptual antara pengungkapan yang meingkat dan biaya modal perusahaan dari
teori perilaku investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu:
a.
Dalam
dunia ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi
sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi kepemilikan.
b.
Karena
adanya ketidakpastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian
probabilistik.
c.
Para
investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang
diharapkan dari suatu sekuritas.
d.
Para
investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko
tertentu atau sebaliknya.
e.
Nilai
sebuah sekuritas berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan
berhubungan terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.
Pengungkapan
perusahaan akan meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan
oleh investor dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan
pengembalian tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja
perusahaan) di mata para investor sehingga memikat para investor untuk
menginvestasikan yang lebih besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat
mengurangi biaya modal.
Sumber :
http://nandalasi.blogspot.com/2012_06_01_archive.html
Hendriksen, Elden S. dan Michael F. Van Breeda. Teori
Akunting. Edisi ke-5. Buku Satu.
Batam: Interaksara, 2000.
http://private-enk.blogspot.com/2012/06/bab-5-pelaporan-dan-pengungkapan-tujuan.html
http://baihaqifahmi.wordpress.com/2011/04/13/aspek-perbedaan-praktik-pelaporan-dan-pengungkapan/
TUGAS MINGGU KE- 5 : Translasi Mata Uang Asing
- Membedakan translasi dan konversi antar mata uang asing.
Jawab :
Translasi
mata uang asing
adalah Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya.
Konversi
antar mata uang asing
adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik.
Perbedaan translasi dan konversi antar mata uang asing
Perbedaannya adalah translasi
hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yang
dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar
AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait
yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang
terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.
- Memahami istilah-istilah dalam translasi mata uang asing.
Jawab :
Daftar istilah translasi mata uang asing
yang diadaptasi dari PSAK (SFAS) no.52, 1981.
1.
Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos
yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya
penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.
2.
Konversi, pertukatan suatu mata uang ke
dalam mata uang lain.
3.
Kurs
kini, nilai tukar yang berlaku pada
tanggal laporan keuangan yang relevan.
4.
Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang
berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang berlaku sekarang.
5.
Posisi
aktiva bersih yang beresiko,
kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs
kini.
6.
Mata
uang asing, suatu
mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara, mata uang selain
mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.
7.
Laporan
keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai
unit pengukuran.
8.
Transaksi
mata uang asing,
transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman
atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain
mata uang fungsional perusahaan.
9.
Translasi
mata uang asing,
proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam
suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan menggunakan kurs nilai
tukar diantara dua mata uang tersebut.
10. Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan
laporan keuangan yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau
diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan
pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing selain mata uang pelaporan
perusahaan pelapor.
11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk
mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs
tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan
oleh suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan
atau menggunakan kasnya.
13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing
yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing
dibeli atau terjadi.
14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu
yang digunakan; mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic
atau luar negeri.
15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak
untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.
16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan
perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang
dibayarkan oleh suatu piutang tertagih.
18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata
uang dalam waktu segera.
19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi
dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor.
20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari
proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan
menjadi mata uang pelaporannya.
21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk
mengukur aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
- Mengetahui perbedaan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
Jawab :
Perbedaan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
Jika sudut pandang mata uang lokal
yang digunakan ( sudut pandang perusahaan lokal), masuknya penyesuaian
translasi dalam laba berjalan tidak perlu dilakukan. Memasukkan keuntungan dan
kerugian translasi dalam laba akan mendistorsikan hubungan keuangan yang asli
dan dapat menyesatkan para pengguna informasi tersebut. Keuntungan atau
kerugian translasi harus diperlakukan dari sudut pandang mata uang lokal
sebagai penyesuaian terhadap ekuitas pemilik.
Jika mata uang pelaporan induk
perusahaan merupakan unit pengukuran laporan keuangan yang ditranslasikan (
sudut pandang induk perusahaan ), sangat disarankan untuk mengakui keuntungan
atau kerugian translasi laba sesegera mungkin. Sudut pandang induk perusahaan
melihat anak perusahaan luar negeri sebagai perluasan dari induk perusahaannya.
Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas
investasi asing dalam mata uang domestik dan harus diakui.
- Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
a. Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang
domestic dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan
dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari
entitas asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah
sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
b. Penangguhan
dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian
translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos
neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan
diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba
dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan
diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban
bunga.
c. Penangguhan
parsial
Keuntungan dan kerugian translasi
adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi
mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan.
d. Tidak
ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian
translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Namun, memasukkan
keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan
elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang
sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar.
Keuntungan dan kerugian translasi
ini mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang
domestic dan harus diakui.
- Menghitung keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
Jawab :
Contoh kasus :
Tanggal 1 Januari 2009 (tanggal
transaksi) perusahaan meminjam dana dari Bank di luar negeri sebesar $US
10.000,- dimana kurs yang berlaku pada saat itu adalah (spot rate) Rp 10.000,- per $US. Jika perusahaan
melunasi seluruh hutangnya pada tanggal 1 Desember 2009 dan kurs yang berlaku
pada tanggal 1 Desember 2009 (tanggal penyelesaian) dan kurs yang berlaku
adalah Rp 11.000,- per $US.
Dari uraian transaksi peminjaman
tersebut antara tanggal trnasaksi dengan tanggal penyelesaian terjadi pada
tahun 2009 sehingga seluruh selisih kurs yang terjadi sebesar Rp 1.000,- x $US 10.000 = Rp
10.000.000,- dibebankan seluruhnya di tahun 2009.
Jika pelunasan dilakukan pada
tanggal 15 Maret 2010 dengan kurs yang berlaku sebesar Rp 12.000,- sehingga timbul selisih kurs
sebesar Rp 2.000,- x $US 10.000,- = Rp 20.000.000,- maka karena tanggal
transaksi dan tanggal penyelesaian meliputi dua periode yaitu tahun 2009 dan
2010 maka selisih kurs Rp 20.000.000,- akan dibebankan di dua tahun tersebut.
Untuk dapat menghitung berapa beban tahun 2009 maka kurs tanggal transaksi akan
dibandingkan dengan kurs pada tanggal neraca (akhir tahun). Jika misalkan kurs
akhir tahun adalah Rp 11.500, maka pembebanannya adalah:
Tahun 2009 : $US 10.000 x (Rp 11.500 – 10.000) = Rp
15.000.000,-
Tahun 2010: $US 10.000 x (Rp 12.000 – 11.500) = Rp
5.000.000,-
Jumlah = Rp 20.000.000,-
Ada beberapa poin yang perlu
diketahui.
a.
Penghitungan
selisih kurs adalah hanya atas pos moneter saja. Ketentuan pajak pun sejak
semula sudah mengikuti ketentuan ini. Jadi apabila kita membeli mesin (pos
non-moneter) dengan harga US $10.000,- dengan kurs Rp 10.000,- yang berarti
mesin dicatat seharga Rp 100.000.000,- maka apabila terjadi perubahan kurs
nilai mesin tidak berubah dan tidak menimbulkan selisih kurs. Namun apabila
pembelian mesin tersebut dilakukan dengan kredit yang memunculkan saldo hutang
dan terjadi perubahan kurs maka akan menimbulkan selisih kurs.
b.
Dalam
penghitungan selisih kurs PSAK menganut azas konservatif dimana pada setiap
akhir tahun unit usaha harus menghitung selisih kurs atas pos moneter dalam
mata uang asing. Dengan kata lain PSAK tidak mengenal kurs tetap dalam
penghitungan selisih kurs.
- Memahami pengaruh penggunaan berbagai metode translasi mata uang asing terhadap laporan keuangan.
Jawab :
Pengaruh Metode translasi mata uang asing terhadap Laporan
Keuangan
Walaupun sebagian besar isu teknis
dalam akuntansi cenderung terpecahkan dengan sendirinya sejalan dengan
berlalunya waktu, translasi valuta asing terrnyata merupakan suatu pengecualian.
Bahwa tren ini akan terus berlanjut didukung oleh perkembangan-perkembangan
seperti runtuhnya dominasi mata uang dolar, pergerakan nilai mata uang yang
disetujui oleh pemerintah, dan globalisasi pasar-pasar modal dunia, yang telah
meningkatkan pentingnya pelaporan dan pengungkapan keuangan.
Perkembangan-perkembangan seperti ini telah berperan besar meningkatkan
ketertarikan eksekutif-eksekutif keuangan, akuntan, dan komunitas keuangan
pada pentingnya dan konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari translasi valuta
asing. Mari kita lihat hakekat dan perkembangan dari teki-teki akuntansi
intemasional ini.
A. Single Rate Method
Berdasarkan pendekatan translasi
ini, laporan keuangan operasi luar negeri, yang dianggap oleh perusahaan induk
sebagai entitas yang otonom, memiliki domisili pelaporan mereka sendiri. Ini
adalah lingkungan akuntansi lokal tempat dimana perusahaan afiliasi asing
tersebut mentraksaksikan urusan bisnisnya. Untuk mempertahankan “rasa” lokal
dari laporan valuta, suatu cara harus ditemukan agar translasi bisa
dilaksanakan dengan distorsi yang minimal. Cara yang paling baik adalah
penggunaan metode kurs berlaku. Karena semua laporan keuangan valuta asing
sebenarnya dikalikan dengan suatu konstansta, metode translasi ini
mempertahankan hasil keuangan dan hubungan asli (misalnya. rasio-rasio
keuangan) dalam laporan konsolidasi dari entitas-entitas individual yang
dikonsolidasi. Hanya bentuk perkiraan-perkiraan luar negeri, bukan hakekatnya,
yang berubah dalam metode kurs berlaku.
Meskipun menarik dan sederhana
secara konseptual, metode kurs berlaku dipersalahkan oleh sebagian orang karena
merusak tujuan dasar dari laporan keuangan konsolidasi, yaitu karena
menyajikan, untuk keuntungan pemegang saham perusahaan induk, hasil-hasil
operasi dan posisi keuangan perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya
dari perspektif valuta tunggal yaitu. mempertahankan valuta pelaporan
perusahaan induk sebagai unit pengukuran. Dalam metode kurs berlaku,
hasil-hasil konsolidasi akan mencerminkan perspekfif-perspektif valuta dari
masing-masing negara tempat dimana perusahaan-perusahaan anak berada.
B. Multiple Rate Methods
Metode-metode kurs berganda
mengkombinasikan nilai tukar berjalan dan historis dalam proses translasi. 3
metode semacam itu akan dibahas berikut ini.
1. Metode
berlaku-historis
Berdasarkan pendekatan
berlaku-historis, yang populer di AS dan ditempat-tempat lain sebelum tahun
1976, aktiva lancar dan kewajiban lancar sebuah perusahaan anak di luar negeri
ditranslasikan kedalam valuta pelaporan perusahaan induknya dengan menggunakan
kurs berlaku. Aktiva dan kewajiban non-lancar ditranslasikan dengan kurs
historis.
Item-item laporan laba-rugi, kecuali
beban depresiasi dan amortisasi, ditranslasikan dengan kurs rata-rata
masing-masing bulan operasi atau dengan basis rata-rata tertimbang dari seluruh
periode yang akan dilaporkan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan
dengan memakai kurs historis yang berlaku pada saat aset yang bersangkutan
diperoleh.
Metodologi ini, sayangnya, memiliki
sejumlah kelemahan. Misalnya, metode ini kurang memilik justifikasi konseptual.
Definisi-definisi yang ada mengenai aktiva dan kewajiban lancar dan non-lancar
tidak menjelaskan mengapa cara klasifikasi seperti itu menentukan kurs mana
yang akan digunakan dalam proses transiasi.
2. Metode
moneter-non moneter
Metode moniter-non moneter memakai
pola klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Karena
item-item moneter diselesaikan dalam kas; pemakaian kurs berlaku untuk
mentranslasikan item-item valuta asing menghasilkan valuta domestik ekivalen
yang mencerminkan nilai realisasi atau nilai penyelesaiannya.
3. Metode
Temporal
Translasi valuta merupakan suatu
proses konversi pengukuran (yaitu, penyajian ulang nilai tertentu). Karena itu,
metode ini tidak dapat digunakan untuk mengubah atribut suatu item yang sedang
diukur; metode ini hanya dapat mengubah unit pengukuran. Translasi saldo valuta
asing, misalnya, hanya mengubah (restate) denominasi persediaan. tidak
penilaian aktualnya. Dalam GAAP AS, aktiva kas diukur berdasarkan jumlah yang
dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan hutang dinyatakan dalam jumlah yang
diharapkan akan diterima atau dibayar pada saat jatuh tempo. Kewajiban dan
aktiva lain diukur pada harga yang berlaku ketika item¬item tersebut diperoleh
atau terjadi (harga historis). Meskipun begitu, beberapa diantaranya diukur
berdasarkan harga yang berlaku pada tanggal laporan keuangan (harga berjalan),
seperti persediaan dibawah aturan biaya atau pasar. Pendek kata, ada dimensi
waktu yang berkaitan dengan nilai-nilai uang ini.
4. Metode
translasi
Metode translasi dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis metode yang menggunakan kurs translasi
tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai
ekuivalen dalam mata uang domestic atau metode yang menggunakan berbagai macam
kurs.
a. Metode
Kurs Tunggal
Metode ini sudah lama popular di
Eropa, menerapkan suatu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini dan kurs
penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancer. Pendapatan dan beban
dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai
tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Namun demikian untuk
memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata
tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Laporan keuangan
sebuah operasi asing memiliki domisili pelaporannya sendiri, lingkungan mata
uang local di mana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.
b. Metode
Kurs Berganda
Metode Kurs Berganda menggabungkan
kurs nilai tukar histories dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.
c. Metode
Kini-Nonkini
Berdasarkan Metode Kini-Non Kini,
aktiva lancar dan kewajiban lancer anak perusahaan luar negeri ditranslasikan
ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva
dan kewajiban tidak lancer ditranslasikan berdasarkan kurs histories. Pos-pos
laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan
berdasarkan kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau
berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban
depresiasi dan amortisasi ditranslasikan berdasarkan kurs histories yang
tercatat saaat aktiva tersebut diperoleh.
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancer secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi resiko nilai tukar.
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancer secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi resiko nilai tukar.
7. Melakukan evaluasi dan memilih metode
translasi mata uang asing terbaik sesuai kondisi usaha dan pasar uang.
Jawab :
Evaluasi dan pemilihan metode translasi mata uang asing
Keempat
metode yang dibahas pada satu waktu pernah digunakan di Amerika Serikat dan
dapat ditemukan hingga hari ini di berbagai Negara. Secara umum, metode ini
menimbulkan hasil translasi mata uang asing yang cukup berbeda. Ketiga metode
yang pertama (metode kurs kini, metode kini-non-kini, dan metode
moneter-non-moneter) digunakan dalam mengidentifikasikan aktiva dan kewajiban
manakah yang beresiko atau dapat dilindungi dari resiko mata uang asing.
Kemudian, metode translasi diterapkan secara konsisten dengan memperhatikan
perbedaan tersebut.
MANA YANG TERBAIK?
Kurs Kini
Sejauh
ini istilah kurs nilai tukar yang digunakan dalam metode translasi mengacu pada
histories atau kurs kini. Kurs rata-rata sering digunakan dalam laporan laba
rugi untuk pos-pos beban. Beberapa Negara menggunakan kurs nilai tukar yang
berbeda untuk transaksi yang berbeda. Dalam situasi ini harus dipilih beberapa
kurs nilai tukar yang ada. Beberapa alternative yang disarankan adalah :
a.
kurs
pembayaran dividen
b.
kurs
pasar bebas, dan
c.
kurs
penalty atau preferensi yang dapat digunakan, seperti yang terkait dalam
kegiatan ekspor impor.
8. Memahami hubungan antara translasi mata
uang asing dengan inflasi.
Jawab :
Penggunaan
kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang
berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai
ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah daripada dasar
pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan
jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah.
Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika
memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya
merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh
inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di
suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan
masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi,
karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian
biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai
solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional
untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi.
Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam
mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs
historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing
terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan
terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan
dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.
Sumber :
Frederick Education – Prentice. D.S.Choi, Gary K.Meek,
International Accounting, Pearson
http://andamifardela.wordpress.com/2011/05/11/translasi-mata-uang-asing/
TUGAS MINGGU KE- 6 : Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga
- Memahami mengapa laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan selama periode perubahan harga.
Jawab :
Selama
periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya
jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Ketidak akuratan
pengukuran ini mendistorsi :
a.
proyeksi
keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
b.
anggaran
yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan
c.
data
kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
1.
Kenaikan
dalam proporsi pajak
2.
Permintaan
dividen lebih banyak dari pemegang saham
3.
Permintaan
gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4.
Tindakan
yang merugikan dari negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang
sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data
keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga
menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan
dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan. Dalam periode
inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum
yang lebih rendah (yaitu daya beli periode kini), yang kemudian diterapkan
terhadap beban terkait. Prosedur akuntansi yang konvesional juga mengabaikan
keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul dari kepemilikan kas
(ekuivalennya) selama periode inflasi.
Oleh karena itu, mengakui pengaruh
inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena :
1.
Pengaruh
perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi
suatu perusahaan.
2.
Mengelola
masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang
akurat atas masalah tersebut.
3.
Laporan
dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga
lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan
yang membahas masalah-masalah tersebut.
Meskipun laju inflasi melambat,
akuntansi perubahan harga tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang
rendah dalam beberapa waktu dapat menjadi signifikan.
- Mengetahui istilah-istilah akuntansi inflasi dan memahami pengaruh penyesuaian harga terhadap laporan keuangan.
Jawab :
Daftar istilah Akutansi Inflasi
1.
Atribut
Karakteristik kuantitatif suatu pos.
Contoh: biaya histories atau biaya penggantian merupaka
atribut suatu aktiva yang diukur untuk keperluan akutansi.
2.
Penyesuaian biaya kini
Nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan tertentu dalam
harga.
3.
Kekayaan yang dapat dihapuskan
Jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik
tanpa mengurangi besar awalnya aktiva bersih.
4.
Mekanisme Penyesuaian
Manfaat berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang
berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui
tambahan biaya pengganti atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut
didanai melalui utang.
5.
Ekuivalen Daya Beli Umum
Jumlah mata uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan
dalam tingkat harga umum.
6.
Keuntungan kepemilikan suatu
investasi
Kenaikan nilai biaya kini nonmoneter suatu aktiva.
7.
Hiperinflasi
Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saat tingkat
harga umum dalam suatu perekonomian meningkat sebesar lebih dari 25% pertahun.
8.
Inflasi
Kenaikan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa
dalam suatu perekonomian.
9.
Aktiva moneter
Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan
seperti kas atau piutang usaha.
10.
Keuntungan Moneter
Kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena
terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi.
11.
Kewajiban moneter
Suatu kewajiban untuk membayar jumlah mata uang yang tetap
dimasa depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga yang tetap.
12.
Kerugian Moneter
Penurunan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena
terdapatnya kativa moneter selama periode inflasi.
13.
Penyesuian Modal Kerja Moneter
Pengaruh perubahan harga khusus seluruh jumlah modal kerja
yang digunakan oleh sutu usaha dalam menjalankan operasinya.
14.
Jumlah nominal
Jumlah harga mata uang yang belum disesuaikan dengan
perubahan harga.
15.
Aktiva Nonmoneter
Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap terhadap
kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan.
16.
Kewajiban Nonmoneter
17.
Suatu
utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas yang tetap dimasa depan,
seperti uang muka pelanggan.
18.
Penyesuian Paritas
Suatu penyesuian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi
di Negara induk perusahaan dan Negara tuan rumah.
19.
Aktiva permanent
Istilah di Brasil untuk aktiva tetap, gedung, investsai,
beban tangguhan, dan depresiasi terkait serta jumlah deplesi atau amortisasi.
20.
Indeks Harga
Suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya adalah biaya
dari suatu keranjang barang dan jasa yang representatif dalam tahun berjalan,
sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama
pada tahun dasar.
21.
Daya Beli
Kemampuan umum dari suatu unit moneter untuk memeperoleh
barang dan jasa.
22.
Laba Riil
Laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga.
23.
Biaya penggantian
Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam
keadaan normal usaha.
24.
Mata uang pelaporan
Mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun
laporan keuangan.
25.
Metode nyatakan kembali-translasikan
Digunakan pada saat suatu induk perusahaan
mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang berlokasi
disebuah lingkungan berinflasi.
26.
Perubahan Harga Khusus
Perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti
persediaan atau peralatan.
A.
Jenis
Penyesuaian Inflasi
Akutansi untuk pengaruh laporan
keuangan atas perubahntingkat harga umum disebut sebgai model daya beli konstan
biaya histories. Akutansi untuk perubahan harga khusus disebut sebagai model
biaya kini.
B.
Penyesuaian
Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan
terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai mata uang
konstan biaya histories atau ekuivalen daya beli umum
C.
Indeks
Harga
Perubahan tingkat harga umum diukur
dengan indeks tingkat harga
D.
Penggunaan
Indeks Harga
Angka indeks harga digunakan untuk
mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen
daya beli pada akhir periode (yaitu daya beli konstan biaya histories)
E.
Obyek
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Selama inflasi, perusahaan akan
mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasionalnya.
Perubahan ini muncul dari aktiva atau kewajiban moneter, klain terhadap atau
kewajiban untuk membayarkan mata uang dengan jumlah yang tetap dimasa depan.
Aktiva moneter mencakup kas dan piutang usaha, yang umumnya akan kehilangan
daya beli selama periode inflasi.
F.
Penyesuaian
Biaya Kini.
Model biaya kini berbeda dengan
akutansi utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan
biaya histories. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat
didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan
komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau
modal fisik perusahaan.
- Menentukan perbedaan model akuntansi biaya terkini dan konvensional.
Jawab :
Secara umum, dalam akuntansi
konvensional, laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai historis yang
mengasumsikan bahwa hargaharga (unit moneter) adalah stabil. Akuntansi konvensional
tidak mengakui adanya perubahan tingkat harga umum maupun perubahan tingkat
harga khusus. Sebagai konsekuensinya, jika terjadi perubahan daya beli seperti
pada periode inflasi, maka laporan keuangan historis secara ekonomis tidaklah
relevan. Pada periode ini pendapatan umumnya dinilai lebih tinggi sedangkan
aktiva tetap dinilai lebih rendah. Sebenarnya, terdapat beberapa metode
akuntansi mengenai pengaruh perubahan harga, antara lain akuntansi harga tetap,
akuntansi nilai sekarang, dan akuntansi tingkat harga umum. Akuntansi tingkat
harga umum akan mengadakan restatement komponen-komponen laporan
keuangan ke dalam rupiah pada tingkat daya beli yang sama, namun sama sekali
tidak mengubah prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam akuntansi
berdasarkan nilai historis.Pada prakteknya, kontroversi yang menyangkut
relevansi penggunaan akuntansi tingkat harga umum masih berlanjut hingga saat
ini. Beberapa argumentasi yang mendukung maupun menolak penerapan akuntansi
tingkat harga umum akan disajikan dalam artikel ini. Demikian juga hasil dari
dua penelitian mengenai pengaruh penerapan akuntansi tingkat harga umum
terhadap laporan keuangan akan diperbandingkan guna melihat apakah penyesuaian
berdasarkan akuntansi tingkat harga umum memang diperlukan.
- Menjelaskan perbedaan akuntansi inflasi di AS, Inggris, dan Brasil.
Jawab :
I.
AMERIKA SERIKAT
Pada tahun
1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan No 33 berjudul
Pelaporan Keuangan dan Perubahan harga, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan
AS mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan daya
beli konstan kini. Perusahan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi
berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terakhir :
·
Penjualan bersih dan pendapatan opersai
lainnya
·
Laba dari operasi yang berjalan
berdasarkan dasar biaya kini
·
Keuntungan atau kerugian daya beli
(moneter) atas pos-pos moneter bersih
·
Kenaikan atau penurunan dalam biaya
kini atau jumlah yang dapat dipulihkan (yaitu jumlah kas bersih yang
diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang
lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan
tingkat harga umum)
·
Setiap agregat penyesuaian translasi
mata uang aing, berdasrkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi
·
Aktiva bersih pada akhir tahun menurut
dasar biaya kini
·
Laba persaham (dari opersai berjalan)
menurut dasar biaya kini
·
Deviden persaham biasa
·
Harga pasar akhir tahun perlembar saham
biasa
·
Tingkat Indeks Harga Konsumen yang
digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan
II.
INGGRIS
Laporan biaya
kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta
catatan penjelasan. Standar di Inggris memeperbolehkan 3 pilihan pelaporan :
·
Menyajikan akun akun biaya kini sebagai
laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis
·
Menyajikan akun-akun biaya histories
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
·
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
sati-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai
III.
BRASIL
Akuntansi inflasi
yang direkomen dasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan
pelaporan, hokum perusahan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang
sesuai dengan hokum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent dan
ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh
Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal. Aktiva
permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investsai, beban tangguhan dan depresiasi
terkait, serta kaun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi
kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan
revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat
penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
- Memahami pelaporan keuangan dalam perekonomian hiperinflasi.
Jawab :
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
terdiri dari paragraf 1 – 40. Seluruh paragraf tersebut memiliki kekuatan
mengatur yang sama.
Paragraf yang
dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama.
PSAK 63 harus
dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar memilih dan
menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
- Mengetahui apakah dolar konstan atau biaya kini lebih baik untuk mengukur pengaruh inflasi.
Jawab :
Isu-Isu
Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi
diantaranya adalah :
a. Apakah dolar konstan atau biaya kini
yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
b. Perlakuan akuntansi terhadap
keuntungan dan kerugian inflasi.
c. Akuntansi inflasi luar negeri.
d. Menghindari fenomena kejatuhan ganda
- Definisi penurunan ganda (double dip) dan menjelaskan cara penangannya.
Jawab :
Pencegahan
terjadinya double-dip
Pada saat me-restate
perkiraan-perkiraan luar ngeri untuk memperhitungkan inflasi luar negeri,
kehati-hatian harus dijaga untuk mencegah fenomena “double-dip”. Masalah ini timbul
dari fakta bahwa inflasi lokal memberi dampak langsung pada kurs yang digunakan
dalam proses translasi. Walaupun ahli ekonomi umumnya mengasumsikan suatu
hubungan terbalik antar laju inflasi internal suatu negara dengan nilai
eksternal valutanya, bukti-bukti memperlihatkan bahwa hubungan seperti ini
jarang terjadi, paling tidak dalam jangka pendek. Oleh karenanya besarnya
penyesuaian yang dilakukan untuk menghilangkan fenomena antara kurs dengan
perbedaan inflasi.
·
Penyesuaian
inflasi terhadap harga pokok penjualan dan beban depresiasi dirancang untuk
menekan laba “seperti yang dilaporkan” agar tidak terjadi overstatement laba.
·
Penyesuaian
di atas relevan untuk perusahaan multinasional yang berbasis di AS karena telah
mengadopsikan dolar sebagai valuta fungsional operasi luar negeri berdasarkan
FASB No.52 dan yang mentranslasikan persediaan dengan menggunakan kurs
berjalan. Sedangkan bagi perusahaan yang berbasis di Eropa kecendrungannya ke
arah penggunaan metode translasi kurs berjalan. Sehingga tanpa adanya
penyesuaian maka bisa berakibat laba yang terlalu rendah atau laba terlalu
tinggi karena inflasi luar negeri dihitung dua kali.
Sumber :
http://andrianti-putri.blogspot.com/2011/05/perbedaan-model-akuntansi-biaya-terkini.html
http://antilicious.wordpress.com/2012/04/16/resume-akuntansi-internasional-bab-7/