Nama :
Syuhada Makarim
Kelas :
3 EB 13
NPM :
22209295
Tugas :
Tulisan Inggris
Yusuf Mansur: Cukup Hanya Allah Saja
Rangkaian Pesta Wirausaha TDA
(Tangan Di Atas) 2012 di Gedung Smesco Jakarta kemarin ditutup dengan manis.
Setelah dua hari penuh panggung seminar diisi dengan motivasi, teori, strategi
bisnis, dan sejenisnya, penutupan yang menyentuh emosional disuguhkan dengan
indah oleh Ustadz Yusuf Mansur.
Betul bisnis butuh teori,
strategi, planning, dan lain-lain. Tapi ada masa dimana semua teori-teori
tersebut tidak ampuh. Saat dimana semua strategi dirasa tumpul. Ketika beban
berat harus dipikul. Ketika tantangan besar harus dilewati. Ketika segala cara
telah diupayakan. Dan ketika kita merasa sudah tidak kuasa untuk melakukan apa
pun. Hanya satu kuncinya, jelas Ustadz Yusman, serahkan segalanya kepada Allah
SWT. Hanya satu. Cukup hanya Allah saja. Dia akan memberi jawaban semua masalah
kita. Mengangkat semua beban kita.
Petuah Ustadz Yusman ini mirip
sekali dengan dialog dalam film Di Bawah
Lindungan Kabah yang pernah
saya kisahkan waktu itu. Saat si tokoh utama Hamid dimusuhi oleh seluruh warga
kampungnya dan diusir dari desanya, sang ibunda Hamid berkata kepadanya “Ketika
kamu tidak punya siapa-siapa selain Allah, ingat lah bahwa sebenarnya Allah itu
lebih dari cukup.”
Sambil mendengarkan uraian Ustadz
Yusman, kenangan menerawang ke saat-saat awal membangun usaha sekitar 2.5 tahun
yang lalu. Ketika saya terjebak kredit macet karena beberapa usaha yang kami
buka dengan modal pinjaman dari KTA (kredit tanpa agunan), tidak profit dan
akhirnya kami tutup. Masa-masa yang traumatik untuk saya dan istri, karena
untuk pertama kalinya (semoga untuk yang terakhir kalinya juga) berurusan
dengan debt-collector.
Saya ingat sekali saat itu Idul
Fitri, di rumah ibu saya, saya terima telfon dari teman fotografer di Jogja
yang mengabarkan deal membeli lensa saya. Lensa tele kesayangan saya. Ya,
terpaksa saya jual untuk membayar cicilan KTA yang benar-benar mencekik saat
itu. Di hari yang harusnya kita semua berbahagia, hati saya hancur. Tidak hanya
karena harus berpisah dengan lensa kesayangan saya, tapi juga karena memikirkan
apa lagi yang harus saya jual untuk menutupi hutang-hutang KTA tersebut.
Itu lah masa-masa di mana saya tengah malam
berdoa, berpasrah diri, menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Ya, tidak
ada lagi yang bisa saya lakukan selain berserah diri. Saat sekitar sunyi sepi.
Saat istri dan anak-anak sudah terlelap. Di tengah ketenangan dan kesendirian
seperti itu lah, kita makin menyadari, bahwa cuma hanya Allah yang bisa
menolong kita. Saat-saat seperti itu, airmata tidak malu-malu untuk keluar
mengalir.
Setelah melalui hari-hari penuh
perjuangan, doa dan airmata, akhirnya bisa juga kami melewati masa-masa sulit
itu. Kami sudah berhasil melunasi sebagian KTA-KTA tersebut. Dari lima KTA bank
asing yang kami ambil, sekarang tersisa satu KTA, yang kami targetkan untuk
dilunasi tahun ini.
Di kursi Pesta Wirausaha kemarin,
kilasan kenangan pahit itu muncul kembali. Airmata syukur mengaliri pipi.
Karena Allah lah kami bisa melewati masa-masa sulit tersebut.
La hawla wa la quwwata illa billah. Tiada daya dan kekuatan selain Allah.
.
Depok, 1 Februari 2012
Owner & CEO Semerbak Coffee
Sumber : http://muadzin.com
Kesimpulan :
Dari penjelasan diatas kita dapat belajar
bahwa bagaimanapun keadaannya, seperti apapun kondisinya kita harus tetap
selalu bersandar hanya kepada Allah swt. Dengan itu segala masalah, kesulitan
maupun keadaan dimana kita tidak punya siapa-siapa lagi untuk dijadikan sebagai
penolong, maka kita akan tegar dalam menghadapinya karena kita yakin bahwa
Allah swt selalu bersama kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar