Nama :
Syuhada Makarim
NPM : 22209295
Kelas :
4 EB 13
Tugas Ke 1 :
Akuntansi Internasional
1.
PENDAHULUAN
1.1.
Menjelaskan dan memahami bagaimana
akuntansi internasional berbeda dengan akuntansi lainnya.
Akuntansi internasional adalah kegiatan
akuntansi yang mencakup wilayah yang paling luas yaitu wilayah internasional dibanding dengan akuntansi
lainnya yang mungkin hanya mencakup suatu wilayah kecil. Sehingga dalam akuntansi
internasional perlu sekali dilakukan penyesuaian terhadap beberapa hal seperti
bahasa, mata uang, standar akuntansi dan hal-hal lain yang secara tidak
langsung juga turut mempengaruhi.
Perbedaan akuntansi internasional
dengan akuntansi lain terdapat pada :
a.
Dalam
Akuntansi Internasional yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional
(multinational company – MNC) yaitu perusahaan yang kantor pusatnya ada di
suatu negara namun beroperasi juga di negara-negara lainnya.
b.
Operasi
transaksi melintasi batas-batas negara.
Kegiatan
transaksi operasional yang dilakukan tidak hanya dalam satu wilayah Negara,
melainkan melintasi berbagai batas Negara.
c.
Pelaporan
ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
Kembali ke perbedaan nomer 1, dikarenakan dalam Akuntansi Internasional yang
dilaporkan adalah perusahaan multinasional maka pelaporan juga ditujukkan
kepada perusahaan yang memiliki kepentingan yang beroperasi di Negara lain.
d.
Perpajakan
Internasional
Hukum
perpajakan yang digunakan adalah hukum perpajakan internasional.
e.
Transaksi
Internasional
Transaksi
yang dilakukan perusahaan berorientasi internasional yaitu transaksi yang
melibatkan dua atau lebih perusahaan yang berada di Negara yang berbeda.
1.2
Menjelaskan dan memahami bagaimana
akuntansi internasional menjadi 3 bidang yang luas
Akuntansi
internasional dibagi menjadi tiga bidang, termasuk proses akuntansi yang luas antara
lain:
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
1.3
Mengetahui
Sejarah Akuntansi Internasional dan Trend Kebijakan Sektor Keuangan Nasional.
Pada mulanya,
akuntansi diawali dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang
diperkenalkan oleh luca paciolo (pada tahun 1447).
Pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping) merupakan praktik standar pencatatan transaksi
keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke
dalam berbagai jurnal dan pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar
(yaitu pengumpulan data keuangan mentah) yang menjadi dasar untuk sistem
akuntansi yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi informasi
yang berguna.
Luca pacioli lahir di
italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan
pengajar pada beberapa universitas terkemuka di italia. Luca orang yang pertama
mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya
berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita pada
tahun 1494. Namun banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar
double accounting system bukanlah ide murni luca namun dia hanya merangkum
praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal
ini diakui sendiri oleh Lica (Radebaugh, 1998).
Praktek bisnis dengan
metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi
metode yang diadopsi tidak hanya di italia namun hamper disemua Negara eropa
seperti jerman, belanda, inggris.
Akuntansi model
akuntansi belanda di ekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi perancis
di polinesia dan wilayah-wilayah afrika dibawah pemerintahan perancis. Kerangka
pelaporan sistem jerman berpengaruh di jepang, swedia, dan kekaisaran rusia.
Paruh abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi amerika serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu
disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi
semakin terasa di dunia barat. Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya
pendidikan (munculnya sekolah bisnis), seiring perubahan jaman dan perkembangan
hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi.
Adanya sejumlah
faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional.
Faktor-faktor ini berasal dari pengurangan signifikan dan terus-menerus
hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi seiring
kemajuan teknologi informasi. Beberapa hal sudut pandang tersebut antara lain :
1.
Adanya usaha mengurangi perbedaan
akuntansi internasional
2.
Pengendalian nasional terhadap arus
modal
3.
Valuta asing
4.
Investasi asing langsung
5.
Liberalisasi transaksi
6.
Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk
pengurangan pengendalian valas dan pembatasan investasi lintas batas)
7.
Kemajuan dalam teknologi informasi
8.
Konsep dari akuntansi komparatif atau
akuntansi internasional mengarahkan akuntansi internasional kepada studi dan
pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam skuntansi. Hal ini
meliputi :
a.
Kesadaran akan adanya keragaman
internasional di dalam akuntansi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.
b.
Pemahaman akan prinsip-prinsip dan
praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara.
c.
Kemampuan untuk menilai dampak dari
beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan.
Munculnya paradigma
baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan pemikiran
untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai akibatnya,
terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori akuntansi
yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Teori universal atau dunia
2. Teori
multinasional
3. Teori
komparatif
4. Teori
transaksi-transaksi internasional
5. Teori
translasi
Suatu perusahaan
mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan
kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor diartikan sebagai
penjualan ke luar negeri dan dimulai saat perusahaan penjual domestik
mendapatkan order pembelian dari perusahaan pembeli asing. Kesulitan –
kesulitan mulai timbul pada saat perusahaan domestik ingin melakukan
investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing.
Jika pembeli diminta
untuk memberikan informasi finansial berkaitan dengan perusahaannya, ada
kemungkinan bahwa informasi finansial tersebut tidak mudah diinterpretasikan,
mengingat adanya asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur akkuntansi yang tidak
lazim di perusahaan penjual. Sebagian besar perusahaan yang baru terjun di
bisnis internasional bisa meminta bantuan kepada bank atau kantor akuntan
dengan keahlian internasional untuk menganalisis dan menginterpretasikan
informasi finansial tersebut.
Trend Akuntansi Internasional
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 10 Januari
2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75%. Tingkat suku bunga
tersebut dinilai masih konsisten dengan sasaran inflasi tahun 2013 dan 2014,
sebesar 4,5% ± 1%. Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tahun 2012 dan prospek
tahun 2013-2014 menunjukkan perekonomian Indonesia tumbuh cukup tinggi dengan
inflasi yang tetap terkendali dan rendah. Kinerja tersebut tidak terlepas dari
berbagai kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk menjaga
stabilitas makro dan momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah
perlambatan ekonomi dunia. Fokus kebijakan Bank Indonesia saat ini diarahkan untuk
mengelola keseimbangan eksternal dan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai
kondisi fundamentalnya. Ke depan, Bank Indonesia juga akan memperkuat bauran
kebijakan moneter dan makroprudensial serta mempererat koordinasi dengan
Pemerintah untuk mengelola permintaan domestik agar sejalan dengan upaya
menjaga keseimbangan eksternal, mencapai sasaran inflasi, dan kesinambungan
pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2012 lebih rendah dari
tahun sebelumnya.
Perekonomian Indonesia pada 2012 tumbuh cukup tinggi sebesar
6,3% dan diprakirakan akan meningkat pada 2013 dan 2014. Daya tahan
perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang
terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan domestik.
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2012
masih mencatat surplus, meskipun mengalami tekanan defisit transaksi berjalan.
Nilai tukar Rupiah pada 2012 mengalami depresiasi dengan
volatilitas yang cukup rendah. Rupiah secara point-to-point melemah 5,91% (yoy)
selama tahun 2012 ke level Rp9.638 per dolar AS. Tekanan depresiasi terutama
terjadi pada triwulan II dan III tahun 2012 terkait dengan memburuknya kondisi
perekonomian global, khususnya di kawasan Eropa, yang berdampak pada penurunan arus
masuk portfolio asing ke Indonesia.
Inflasi sepanjang tahun 2012 tetap terkendali pada level
yang rendah dan berada pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%±1%.
Stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan
tetap terjaga dengan baik.
Kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan untuk mengelola
permintaan domestik agar sejalan dengan upaya untuk menjaga keseimbangan
eksternal. Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan melalui lima
pilar kebijakan. Pertama, kebijakan suku bunga akan ditempuh secara konsisten
dengan prakiraan inflasi ke depan agar tetap terjaga dalam kisaran target yang
ditetapkan. Kedua, kebijakan nilai tukar akan diarahkan untuk menjaga
pergerakan Rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Ketiga, kebijakan makroprudensial
diarahkan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan dan mendukung terjaganya
keseimbangan internal maupun eksternal. Keempat, penguatan strategi komunikasi
kebijakan untuk mengelola ekspektasi inflasi. Kelima, penguatan koordinasi Bank
Indonesia dan Pemerintah dalam mendukung pengelolaan ekonomi makro, khususnya
dalam memperkuat struktur perekonomian, memperluas sumber pembiayaan ekonomi,
penguatan respons sisi penawaran, serta pemantapan Protokol Manajemen Krisis
(PMK).
1.4
Memahami peran akuntansi dalam
bidang usaha dan pasar modal global
Faktor lain
yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah
fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal
yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui
batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
Menurut
peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu melakukan
hal-hal sebagai berikut.
1.
Proses pendaftaran
2.
Menyerahkan laporan keuangan. Mereka
dapat menggunakan US GAAP, IAS atau GAAP negara masing-masing tetapi
masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain :
a.
Mengisi Form 20-7 untuk laporan
tahunan
b.
Melakukan rekonsiliasi net earning dan
equity agar sesuai dengan US GAAP
c.
Memberikan disclosure sesuai US GAAP
d.
Menyerahkan laporan kuartal yang tidak
perlu di audit.
Sebagaimana
diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi pemegang saham
publik khususnya investor perseorangan (individual investor). Sedangkan Private
Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap memilki
kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu secara
khusus mendapat perlindungan pemerintah.
Dalam
transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers).
Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi. Kelompok
ini minimal harus menginvest sebesar US $ 250 milion. Bagi kelompok investor
ini biasanya tidak memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan
keuangan.
Di samping itu
dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode ini dimaksudkan untuk
mengonversi saham dari luar ke pasar domestik Amerika sehingga lebih cocok
dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham nilai 10.000 dollar bisa
dipecah menjadi senilai US $ 100 per lembar atau seballiknya US$ 0.10 bisa
dibuat menjadi US$ 100,00 per lembar. Di samping ADR ada lagi GDR (Global
Depository Receipts) yang sifat dan maksudnya sama untuk mempermudah investor
menanamkan modalnya di berbagai pasar, perusahaan atau negara.
Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses menuju global market dan global accounting standard.
Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses menuju global market dan global accounting standard.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar