Nama : Syuhada Makarim
NPM : 22209295
Kelas : 4 EB 13
Tugas Ke 2 :
Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
II. Perkembangan
dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
- Mengidentifikasi dan Menjelaskan Faktor Mempengaruhi Perkembangan Dunia Akuntansi ?
Ada delapan faktor yang memiliki
pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi :
1.) Sumber pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang
untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui
pengukuran akuntansi yang konservatif.
2.) Sistem Hukum
Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus).
Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang
mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode yang lengkap.
3.) Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak
terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi
tertentu.
4.) Ikatan Politik dan Ekonomi
Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang
berawal di Italia pada tahun 1400-an dan menyebar di Eropa bersamaan dengan
gagasan-gagasan pembaruan (renaissance) lainnya. Inggris mengekspor akuntan dan
konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya, pendudukan Jerman saat PD II
menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim
pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah PD II. Banyak negara berkembang
menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena
dipaksa (seperti India) atau karena pilihan sendiri (seperti negara-negara
Eropa Timur).
5.) Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahaan.
6.) Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama
7.) Tingkat Pendidikan
Standard
praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif
tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten
8.) Budaya
Empat
dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan,
penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
2. Mengetahui pendekatan perkembangan
akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi pasar
Empat pendekatan terhadap perkembangan
akuntansi di negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar :
a. Berdasarkan
pendekatan makroekonomi
Berdasarkan pendekatan ini, praktik
akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi
nasional.
Contohnya negara Swedia.
b. Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi
Pada pendekatan ini, akuntansi
berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi.
Contohnya negara Belanda.
c. Berdasarkan
pendekatan independen
Berdasarkan pendekatan ini,
akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan
dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan.
Contohnya negara Inggris dan Amerika
Serikat.
d. Berdasarkan
pendekatan yang seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi
distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
pemerintah pusat.
Contohnya adalah negara Perancis.
3. Mengidentifikasi negara yang dominan
dalam perkembangan praktek akuntansi
Beberapa negara yang dominan
terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
a)
Prancis
b)
Jepang
c)
Amerika
Serikat
Dalam
perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan ketimbang
Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang
dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada IFRS yang ada.
4. Memiliki pengetahuan dasar
klasifikasi akuntansi dan bisa membandingkannya
Dasar Klasifikasi Akuntansi
Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua
cara, yaitu :
- Pendekatan Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor
lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional,
pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
- Pendekatan Inductive
Praktek akuntansi individual
dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir
penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor
lainnya.
Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: Dengan
pertimbangan dan secara empiris.
5. Menjelaskan perbedaan antara
penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum dan Negara mana yang dominan
penerapannya
Perbedaan
penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak permasahan. Ini
menyangkut penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar
penyajian. Beberapa masalah diantaranya :
a) Depresiasi,
di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama
masa manfaat ekonomi.
b) Sewa guna usaha
yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti
itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang
biasa (kepatuhan hukum).
c) Pensiun
dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar)
atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja
(kepatuhan hukum).
d) Penggunaan
cadangan diskrit
untuk meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain.
Klasifikasi
berdasarkan penyajian wajar versus kepatuhan hukum menjelaskan akuntansi pada
saat ini. Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan
pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi.
Penyajian
wajar dan substansi mengungguli bentuk merupakan ciri utama akuntansi hukum.
Akuntansi hukum umum berorientasi pada kebutuhan pengambilan keputusan oleh
investor luar. Laporan keuangan dirancang untuk membantu para investor dalam menilai
kinerja manajemen dan memperkirakan arus kas dan keuntungan di masa depan.
Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan
pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana ekonomi
pemerintah nasional.
Akuntansi
penyajian wajar ditemukan di Inggris, Amerika Serikat, Belanda, dan
negara-negara lain yang dipengaruhi dengan ikatan politik dan ekonomi (seperti
Inggris mempengaruhi bekas wilayah kekuasaan Inggris, dan Amerika Serikat
mempengaruhi Kanada, Meksiko, dan Filipina).
Banyak
perusahaan yang berasal dari negara hukum kode (seperti perusahaan-perusahaan
Jerman dan Swiss) sekarang menggunakan IFRS dalam menyusun menggunakan GAAP AS
dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuat. Setelah tahun 2005, seluruh
perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian
wajar dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan menggunakan IFRS yang
merupakan standar acuan yang saat ini sedang dikembangkan di Jepang dan China.
6. Mengetahui isu penting perbedaan
antara penyajian wajar dan ketaatan terhadap hukum
Isu penting yang terjadi saat ini
adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagau dasar penyajian. Sehingga negara-negara
yang belum melakukan penyajian wajar melalukan penyesuaian terhadap laporannya.
Sumber :
http://srilestarimingxiu.blogspot.com/2011/03/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar